Mengetahui Teknik Fotografi Dasar – Di era digital, seni fotografi sangat diuntungkan dengan semakin populernya media sosial. Hari ini, mengambil dan berbagi foto telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Jadi, fotografi adalah hal yang menarik untuk dipelajari.
Ketika Anda sedang jogging di pagi hari, atau bersenang-senang di kafe favorit Anda, atau berjalan-jalan di kota, apa yang biasanya Anda lihat? Adegan itu semua mungkin sangat akrab bagi Anda. Tetapi jika Anda melihat lebih dekat, tampaknya ada banyak hal menarik tentang hal-hal ini.
Mengetahui Teknik Fotografi Dasar
Ketika Anda bercita-cita menjadi seorang fotografer, Anda harus lebih jeli dengan memperhatikan elemen-elemen yang mungkin terlewatkan oleh Anda. Seorang fotografer akan mencari detail yang tepat dan situasi pengambilan gambar yang menarik sebelum mengambil gambar.
Teknik Dasar Fotografi: Mulai Dari Kamera, Pencahayaan, Hingga Komposisi
Namun, belajar fotografi bukan hanya tentang mengabadikan momen. Nah, bagi Anda yang baru mengenal dunia fotografi dan ingin tahu tentang fotografi, kelas ini akan membantu Anda mempelajari dasar-dasar fotografi dan beberapa manfaat mengapa Anda harus belajar fotografi.
Bersama Ijar Karim, Editor Foto Tempo yang akan menceritakan dan menjelaskan mulai dari sejarah hingga alat-alat yang digunakan dalam proses pengambilan foto. Kelas ini sangat cocok untuk Anda yang baru mengenal fotografi dan ingin belajar fotografi lebih dalam.
Ijar memulai karirnya sebagai fotografer di koran Republika pada tahun 1996 kemudian pindah ke majalah DR (Demokrasi & Reformasi). Ia bergabung dengan Tempo pada tahun 2000. Ia kemudian menjadi peneliti foto dan editor foto di Koran Tempo sebelum diangkat menjadi Editor Foto di majalah gaya hidup U-Mag dan Majalah Tempo. Di U-Mag, mantan mahasiswa Institut Kesenian Jakarta ini berkesempatan untuk mendalami teknik fotografinya, khususnya yang berkaitan dengan fotografi fashion. Bagi karyawan yang bekerja di bidang kehumasan, sangat penting untuk terus meningkatkan permainan fotografi kita agar hal ini akan mendukung kualitas media PR menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penulis ingin menjelaskan hal-hal yang sangat mendasar dalam fotografi kepada rekan rekan PR atau pembaca lainnya.
Segitiga Eksposur atau Exposure Triangle, adalah istilah yang mengacu pada 3 elemen dasar Exposure yaitu aperture, shutter speed dan ISO. Tenang, meski terkesan sangat teknis namun hal ini sangat mudah dipahami. Ketiga elemen ini saling terhubung satu sama lain dalam proses pemasukan cahaya/paparan cahaya ke kamera, sebelum sampai ke sensor gambar (proses ini disebut Exposure). Perubahan yang terjadi pada salah satu elemen eksposur akan berpengaruh pada perubahan elemen lainnya, sehingga Anda tidak dapat memodifikasi satu elemen saja, tetapi elemen lain perlu disertakan saat membentuk eksposur.
Karya Fotografi Pertama Di Dunia, Seperti Apa Rupanya?
Penulis ingin menjelaskan pesan dari exposure triangle adalah menyeimbangkan intensitas cahaya yang masuk ke kamera melalui 3 metode yang berbeda. Berikut ini artinya:
A. Aperture adalah jumlah cahaya yang masuk melalui lensa (sangat penting untuk depth of field/efek bokeh)
Penulis akan menjelaskan masing-masing dari 3 elemen tersebut secara singkat dan tidak terlalu teknis. Namun sebelum menjelaskan lebih lanjut, Anda bisa melihat gambar di bawah ini untuk efek masing-masing elemen pada exposure
Jadi bisa dilihat jika kita menggunakan kamera dan mengatur aperture ke level rendah seperti F4 ke bawah, hasil yang didapatkan akan lebih bokeh, dengan fokus utama pada subjek dan background menjadi blur. F yang dimaksud adalah F-stop dan semakin kecil angka F-stop maka semakin besar bukaan lensa dan sebaliknya.
Infofotografi — Belajar Fotografi Dan Review Kamera Dan Lensa
Bagi Anda yang gemar mengambil gambar subjek manusia (portrait) disarankan untuk menggunakan F-stop yang lebih kecil agar dapat menghasilkan gambar yang lebih indah dengan efek bokeh. Sedangkan bagi Anda yang menyukai foto objek berupa bangunan atau alam (landscape) disarankan untuk menggunakan f-stop yang berukuran lebih besar (F8 – F32) untuk menghasilkan detail yang lebih jelas pada seluruh bagian objek foto.
Shutter Speed menyesuaikan berapa lama jendela sensor terbuka saat menerima paparan cahaya sebelum menutup kembali. Semakin lama shutter speed dibuka, semakin banyak intensitas cahaya yang masuk ke film/sensor, sehingga menghasilkan foto yang lebih cerah. Kecepatan rana diukur dalam satuan ‘S’ atau detik dan dinyatakan sebagai 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/ 4, 1/2 .
Artinya, semakin tinggi kecepatan rana Anda (seperti 1/500 dan 1/250) semakin cepat jendela sensor terbuka lalu menutup kembali, dan gambar yang dihasilkan akan lebih tajam. Jika Anda memotret air terjun dengan kecepatan rana tinggi (1/125), air terjun yang Anda dapatkan akan terlihat seperti membeku, karena jendela sensor hanya terbuka selama 0,125 detik untuk menangkap objek bergerak dalam gambar. Sebaliknya, jika Anda menggunakan kecepatan rana rendah, efek yang dihasilkan adalah gambar buram karena kamera membutuhkan waktu beberapa detik untuk menangkap gambar tersebut. Bagi Anda yang ingin menggunakan shutter speed rendah, sangat disarankan untuk menggunakan tripod agar hasil kamera tidak goyang dan buram.
ISO adalah tingkat kepekaan sensor kamera terhadap cahaya. Semakin rendah nilai ISO maka foto akan semakin gelap, sedangkan semakin tinggi nilai ISO maka foto yang dihasilkan akan semakin terang. Namun, jika nilai ISO lebih tinggi, maka akan menghasilkan gambar dengan banyak noise (titik hitam) pada gambar, sedangkan semakin rendah nilai ISO, gambar akan semakin jernih. Jadi saat mengambil foto usahakan untuk mencari cahaya buatan atau natural (sinar matahari) agar nilai ISO yang digunakan tetap rendah.
Tips Penting Untuk Fotografi Pada Siang Hari
Saat menggunakan kamera, baik Canon maupun Nikon, seringkali terdapat mode yang mengutamakan satu elemen. Misalnya saat menggunakan mode S, kita hanya membutuhkan shutter yang kita inginkan dan sistem kamera akan mengatur sendiri ISO yang dibutuhkan dan sebaliknya. Namun jika kita ingin lebih leluasa dengan menggunakan mode manual (baik DSLR, Mirorrless, HP) maka kita bisa melihat keseimbangan dari ketiga elemen tersebut.
Misalnya Anda menginginkan foto Portrait (wajah seseorang) dengan aperture F2.8 agar terlihat bokeh dan cantik. Jadi, jika berada di luar dengan sinar matahari yang cukup, Anda bisa menggunakan ISO 320 dengan shutter speed 1/60s untuk menangkap gambar dengan depth of field yang baik, jernih dan tidak buram. Jika di dalam ruangan, maka dengan kecepatan rana yang sama tetapi ISO dinaikkan sesuai dengan cahaya di dalam ruangan. Mungkin bagi sebagian orang awam melihat masalah teknis seperti ini akan terlihat rumit, namun ketika dipraktekkan di lapangan akan terasa mudah.
Terakhir, penulis mengajak pembaca untuk mulai berlatih memfoto objek menggunakan mode manual karena kebebasannya yang sangat besar dan dapat melatih indera kita untuk mengetahui lokasi, waktu, dan teknik pengambilan gambar yang tepat. Bagi Anda yang masih belum memiliki kamera, jangan khawatir. Sudah banyak ponsel yang memiliki mode fotografi manual atau profesional, yang dengannya Anda dapat mengatur sendiri segitiga eksposur. Jika kamera handphone kamu masih belum ada, maka kamu bisa mendownloadnya melalui aplikasi pihak ketiga di Playstore dan Apple Store yang memiliki rating tinggi dan banyak review.
Jadi ambillah banyak gambar dari berbagai objek dan tingkatkan permainan fotografi Anda, nantikan seri fotografi lainnya di artikel berikutnya!
Kamera Digital Sebagai Alat Utama Praktek Teknik Pengambilan Gambar Dikompetensi Multimedia
Peta Situs | Email Kementerian Keuangan | Pertanyaan yang Sering Diajukan | Prasyarat | bijaksana | LPSE | Hubungi Kami | Pendapat Mendapatkan foto yang bagus tergantung bagaimana cara mengambil foto yang benar. Terlepas dari kualitas kamera yang digunakan, baik itu kamera ponsel atau DSLR, hasil foto tidak akan menarik tanpa skill fotografi yang tepat. Jadi mempelajari trik-trik fotografi itu sangat penting, entah itu dengan kamera DSLR atau kamera handphone. Berikut adalah tips untuk mendapatkan foto terbaik di segala sudut.
Kamera DSLR bekerja dengan cara memantulkan cahaya dari lensa kamera ke subjek yang sedang dibidik. Kamera DSLR adalah jenis kamera yang digunakan oleh para profesional. Jadi sayang sekali jika Anda memiliki kamera DSLR tapi tidak tahu cara mengambil foto yang baik, berikut ini tips mengambil foto menggunakan DSLR, diantaranya:
Kamera DSLR sebenarnya memiliki fitur AutoFocus sendiri yang terpasang ketika Anda ingin memotret. Namun, Anda harus tahu bahwa fitur AutoFocus bawaan DSLR akan bekerja dengan melihat gambar yang memiliki jarak terdekat dengan lensa kamera. Saat Anda membiarkan kamera bekerja sendiri mencari AutoFocus, maka AutoFocus mungkin bukan AutoFocus yang paling tepat.
Cobalah untuk menghindari penggunaan fitur ini sebanyak mungkin dan tetapkan titik fokus Anda sendiri. Jika Anda mengatur sendiri titik fokus, maka Anda menjadi pengontrol utama dan bebas menentukan titik fokus yang diinginkan.
Cara Memotret Yang Bagus Hanya Bermodalkan Hp Android
Cara foto bagus berikutnya adalah menggunakan panjang fokus 70 mm atau lebih. Panjang fokus yang lebih kecil dari 50 mm dapat mengubah satu bagian subjek, sehingga menghasilkan foto dengan kualitas lebih rendah. Jadi akan lebih baik untuk memilih panjang fokus 70 mm.
Pencahayaan adalah salah satu faktor yang menentukan bagus atau tidaknya hasil foto Anda. Gunakan cahaya semaksimal mungkin dengan intensitas yang sesuai dengan tema foto yang ingin diambil. Untuk membantu pencahayaan, fotografer profesional biasanya akan menambahkan unit lampu untuk menambah intensitas cahaya.
Sedangkan memotret di luar ruangan tentu memiliki tantangan tersendiri, seperti adanya sinar matahari. Sinar matahari justru akan memberikan cahaya yang dibutuhkan. Namun seringkali Anda menginginkan gambar dengan background pada satu titik dan ternyata menghasilkan efek bayangan akibat pencahayaan yang tidak merata. Jadi atur cahaya sebaik mungkin.
Setting mode yang benar sangat diperlukan saat menggunakan kamera DSLR. Sayang sekali jika Anda memiliki DSLR tetapi tidak tahu cara memanfaatkannya secara maksimal. Beberapa mode yang biasanya menghasilkan gambar terbaik adalah mode landscape. Anda dapat menggunakan mode lanskap untuk memotret perbukitan dengan latar belakang rumah. Mode ini sangat cocok untuk mengambil gambar lebar. Selain mode landscape, foto-foto ini bisa kamu ambil dalam mode malam jika mode landscape kurang memuaskan.
Fotografi: Definisi, Teknik Dasar, Hingga Tips Memulainya
Untuk mengatasi munculnya getaran saat memotret lensa panjang fokus, maka pengaturan kecepatan rana diperlukan untuk memastikan hasil terbaik. Kami merekomendasikan agar Anda mengatur kecepatan rana
Teknik dasar fotografi segitiga exposure, teknik dasar fotografi bagi pemula, teknik dasar fotografi handphone, teknik dasar pencahayaan dalam fotografi, teknik dasar fotografi pdf, teknik dasar fotografi canon, teknik fotografi, 8 teknik dasar fotografi, dasar fotografi, sebutkan pengaturan atau teknik dasar fotografi, teknik dasar fotografi dengan kamera hp, teknik dasar fotografi